Penyakit amandel paling sering menyerang anak-anak usia 5 sampai 15 tahun. Sebagian besar masyarakat Indonesia hingga kini masih meyakini berbagai mitos berkaitan dengan penyakit amandel, salah satunya anak kecil tidak operasi amandel. Benarkah demikian?
"Banyak orang bahkan dokter umum selain dokter THT percaya bahwa operasi amandel harus di atas 6 tahun. Padahal operasi amandel tidak berpengaruh terhadap usia. Saya pernah operasi amandel anak usia 3 tahun," jelas Dr Agus Subagio, Sp.THT, spesialis THT dari RS Puri Indah dalam acara Press Gathering Teknologi Radiofrekuensi untuk Tonsilektomi Penanganan Penyakit Amandel di RS Puri Indah, Jakarta, Kamis (17/3/2011).
Dr Agus mengatakan masih banyak mitos tentang amandel yang beredar di masyarakat, antara lain:
1. Mitos, operasi amandel hanya boleh dilakukan pada anak yang usianya telah mencapai 6-7 tahun.
Faktanya, menurut para ahli tidak ada batasan umur dalam keputusan operasi amandel.
"Tapi memang kalau untuk anak dibawah usia 3 tahun kita lebih konservatif, karena rongga tenggoroknya masih sempit," jelas Dr Agus.
2. Mitor, penyakit amandel hanyalah penyakit ringan dan tidak membahayakan.
Faktanya, menurut para ahli walaupun kebanyakan infeksi amandel tidak mengancam jiwa, tetapi bila kuman penyebabnya streptococcus beta hemoliticus, dapat menimbulkan komplikasi penyakit jantung dan ginjal yg berbahaya.
Henti napas saat tidur akibat pembesaran amandel dapat menimbulkan problem kesehatan serius.
3. Mitos, amandel selalu berfungsi sebagai penyaring kuman,sehingga tidak boleh dioperasi.
Faktanya, menurut para ahli fungsi penyaring kuman pada amandel yg telah menjadi sarang kuman sangat minimal bahkan tidak ada lagi. Peran penyaring kuman masih dapat digantikan oleh organ penyaring kuman lainnya di sekitar tenggorok.
4. Mitos, operasi amandel adalah operasi kecil yang tidak ada risiko sama sekali
Faktanya, menurut para ahli operasi amandel adalah operasi kecil yang tidak ada risiko sama sekali.
Tonsil atau amandel adalah benda bulat mirip bakso yang posisinya berada di belakang kiri dan kanan tenggorokan. Ukuran amandel juga beragam, mulai dari sebesar kelereng hingga seukuran bola pimpong.
Amandel merupakan bagian tubuh yang berfungsi sebagai penghadang agar kuman tidak mudah masuk ke saluran pernapasan manusia.
Amandel pada orang sehat akan berwarna sesuai dengan warna jaringan disekitarnya dan berpermukaan rata.
Sedangkan pada orang yang mengalami tonsilitis (infeksi atau radang tonsil) warnanya bisa menjadi kemerahan atau terdapat bercak putih pada amandel dan ukuran tonsil kemudian membesar.
Tonsilitis (radang amandel) bisa mengakibatkan sakit tenggorokan kronis atau berulang, bau mulut, gangguan menelan, tersumbatnya jalan pernapasan bagian atas (yang ditandai dengan dengkuran), hingga terhentinya pernapasan saat tidur.
Sesuai dengan berbagai tingkatan kondisi penyakit amandel, penanganan tonsilitis (radang tonsil) sangatlah beragam, mulai dari terapi obat hingga operasi pengangkatan tonsil atau amandel sebagai solusi akhir.
Jika dalam penjelasan di atas ada yang sobat kurang mengerti, silahkan tulis di kolom komentar. Semoga bermanfaat terima kasih.
0 komentar:
Post a Comment