Jakarta, Bulan puasa baru dimulai beberapa hari lagi, namun pengidap diabetes harus sudah mempersiapkannya jauh-jauh hari. Bukan cuma seminggu dua minggu sebelumnya, persiapan puasa bagi para pengidap diabetes harus dilakukan selama 2 bulan.
Persiapan jauh-jauh hari sebelum mulai berpuasa perlu dilakukan karena sistem metabolisme tubuh memerlukan proses adaptasi. Bagi pengidap diabetes, perubahan pada sistem metabolisme tersebut bisa menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan yang membahayakan.
"Sebaiknya sih diatur paling nggak selama 2 bulan. Diadaptasi minum obatnya, cairannya dan juga olahraganya," kata Dr Agasjtya Wisjnu Wardhana, SpPD, FINASIM, Humas Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dalam simposium awam tentang puasa di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Senin (9/7/2012).
Menurut Dr Wisjnu, seseorang yang mengalami lapar dalam arti tidak makan selama 8 jam atau lebih akan mengalami penurunan kadar gula darah. Normalnya, tubuh akan mengimbanginya dengan sistem kontra hormonal untuk meningkatkan kembali kadar gula darah.
Karena selama puasa tidak boleh makan, maka tubuh akan menggunakan sumber lain untuk diubah menjadi gula misalnya lemak dan protein. Efeknya adalah, peningkatan kadar gula darah terjadi secara tajam dan bisa membahayakan para pengidap diabetes melitus.
Selain itu, mekanisme kontra hormonal ini juga akan menyebabkan sifat asam pada darah yang dikenal dengan istilah ketoasidosis. Risiko lainnya adalaah penyakit hiperosmolar, yang juga merupakan komplikasi diabetes melitus akibat lonjakan kadar gula darah.
Sementara Dr Tri Juli Edi Tarigan, SpPD mengatakan bahwa pengidap diabetes yang ingin menjalankan ibadah puasa perlu berkonsultasi dengan dokternya. Sebagian besar proses adaptasi lebih terkait dengan pengaturan jadwal minum obat serta dosisnya yang disederhanakan.
"Dokter akan melakukan perubahan-perubahan pada regimen pengobatan. Menyederhanakan, dan menyesuaikan dengan waktu makan. Hal lain yang harus diperhatikan selama puasan adalah harus cukup minum, minumal 8-10 gelas antara berbuka hinggas sahur," kata Dr Tri.
Jika dalam penjelasan di atas ada yang sobat kurang mengerti, silahkan tulis di kolom komentar. Semoga bermanfaat terima kasih.
Related Post:
kesehatan
- Ciri atau Tanda Orang Hamil
- Kenapa Nyamuk Suka Terbang Di Dekat Telinga
- Obesitas 'picu kekurangan vitamin D'
- Alasan kenapa Dilarang Duduk di Ranjang Pasien Saat Menjenguk ke Rumah Sakit
- Ini Mitos & Fakta Seputar ASI yang Perlu Anda Tahu
- Cara Mencegah Kelebihan Lemak pada Perut
- Hindari 7 Aktivitas Ini Selama Kehamilan untuk Menjaga Kesehatan Bayi
- Cara Ini Mampu Cegah Infeksi Payudara pada Ibu Menyusui
- Penyebab Sinus dan Polip Akhirnya Terkuak
- Persalinan tak Terasa Sakit dengan Metode Ini
- Cukup Telan Kapsul Endoskopi untuk Lihat Saluran Pencernaan
- Perlukah Menghilangkan Bulu Pada Tubuh ?
- Benda WAJIB Untuk Hindari Penyakit
- Mengobati Sakit Mata Secara Alami dengan Daun Sirih
- Berbahaya Makan Di Depan Komputer
- Tips Agar Tidak Tergoda Merokok Lagi
- 9 Tips Mencegah Kanker Mulut
- Pria Lebih Tahan Sakit Daripada Wanita
- Tips Merawat Organ Intim Vagina Agar tetap Sehat
- Tips Merawat Kulit Pria Agar Tetap Awet Muda
- Tips diet untuk meningkatkan kualitas memori
- Tips Aman Menggunakan Obat Nyamuk Bakar
- Duduk Membungkuk Bisa Bikin Mood Jelek
- Tips Agar Deodoran Tahan Lama
- Alasan AC Buruk Bagi Kesehatan
0 komentar:
Post a Comment