Ashleigh & Orangtua (Dok: Dailymail)
Jakarta, Seorang remaja putri selalu merasa kantuk dan tidak semangat melakukan apa-apa, dokter pun hanya beranggapan kondisi ini akibat kemalasan masa remaja. Tapi 6 bulan berikutnya ternyata diketahui kondisi tersebut akibat tumor yang cukup agresif atau ganas.
Ashleigh Parks (17 tahun) pertama kali mengeluh tidak enak badan pada bukan Oktober 2010. Ia suka sekali tidur dan merasa kelelahan sepanjang waktu. Namun saat itu orangtuanya tidak curiga karena remaja seusia dia wajar merasa lelah dan selalu ingin tidur.
Sang ibu Cheryl Watson (36 tahun) pun membawa putrinya untuk berkonsultasi ke dokter, tapi dokter hanya memberitahu bahwa Ashleigh hanya menderita kemasalan khas kaum remaja.
"Mereka hanya bilang aku adalah seorang remaja malas yang butuh banyak tidur dan tidak perlu merasa khawatir," ujar Ashleigh, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (26/7/2012).
Namun karena keluarga tidak yakin, maka mereka pergi ke dokter lain dan diberitahu hasil yang sama, bahkan Ashleigh diberi resep obat penambah zat besi karena diduga mengalami anemia.
Sekitar 6 bulan kemudian yaitu pada Maret 2011 Ashleigh tiba-tiba terjatuh dari tangga karena merasa linglung dan mengantuk, Cheryl pun langsung membawanya ke rumah sakit. Hasil dari scan MRI menunjukkan ada tumor besar di dasar otaknya dan didiagnosis menderita ATRT (Atypical Teratoid/Rhabdoid Tumor).
Dokter menjelaskan ATRT adalah salah satu tumor yang tumbuh sangat cepat dengan gejala utama berupa kelelahan dan kelesuan, serta biasa ditemui pada anak-anak maupun remaja. Kondisi ini tentu saja mengejutkan keluarga.
"Saya gemetar saat mereka mengatakan Ashleigh hanya punya kesempatan 10 persen untuk bertahan hidup. Selama berbulan-bulan kami hanya diberitahu dia mengalami kemalasan khas remaja dan tiba-tiba berubah menjadi suatu kondisi yang tidak mungkin diselamatkan," ujar Cheryl.
Setelah 2 hari dirawat di Royal Doncaster Infirmary, Ashleigh menjalani operasi pengangkatan tumor. Namun ahli bedah harus menghentikan operasi tersebut karena tumor terlalu dekat dengan batang otak.
Kondisi Ashleigh sangat serius karena hasil tes menunjukkan ada 3 tumor ukuran kacang polong yang di sumsum tulang belakangnya. Ia pun memerlukan pengobatan kemoterapi intensif dan radioterapi.
Selama kondisi ini, Ashleigh mengalami penurunan berat badan secara drastis dan memerlukan tabung untuk memasukkan makanan. Bahkan sang ayah, Damian pun harus rela melepaskan pekerjaannya demi menemani buah hatinya setiap hari di rumah sakit.
Damian pun membantu Ashleigh mencukur rambutnya untuk membuatnya merasa lebih baik, serta membantu sang putri duduk di kursi roda untuk berjalan-jalan sebentar demi menjaga semangatnya agar tetap tinggi melawan kanker.
Selama berbulan-bulan Ashleigh berjuang keras melawan kanker dan keluarga sangat senang ketika dokter menunjukkan ada tanda-tanda respons positif dari pengobatan yang dijalani. Meski belum sembuh total, tapi rambut Ashleigh sudah tumbuh kembali dan ia cukup sehat untuk kembali ke sekolah.
"Dia begitu kuat dan kami sangat bangga. Kami ingin orangtua lain mengetahui tanda-tanda kanker yang mengerikan ini, karena itu diagnosis dini menjadi hal yang sangat penting," ujar Cheryl.
Jika dalam penjelasan di atas ada yang sobat kurang mengerti, silahkan tulis di kolom komentar. Semoga bermanfaat terima kasih.
0 komentar:
Post a Comment