Umat Islam di seluruh dunia merasa tersinggung dengan munculnya video trailer sepanjang 13 menit dari THE INNOCENCE OF MUSLIMS. Film berbiaya produksi rendah tersebut dengan sengaja mengolok-olok Nabi Muhammad yang dalam film digambarkan sebagai sosok penipu dan tukang merayu.
Cuplikan film berdurasi 13 menit yang diproduksi oleh Sam Bacile, lelaki keturunan Yahudi asal California ini mengundang protes dan juga serangan. Tercatat duta besar Amerika Serikat untuk Libya tewas dalam aksi protes yang dilancarkan.
Tensi perseteruan antara Timur Tengah dan Amerika belum lah reda, kini film ini mencuatkan kembali perseteruan itu hingga ke tingkat yang tinggi. Seperti apa sebenarnya film yang kontroversial ini? Berikut ini beberapa fakta yang bisa disimak terkait film.
1. Kisah Apa Yang Ada Dalam Film?
Film ini berkisah tentang Nabi Muhammad, namun penggambaran dalam film ini sangat berbeda dengan yang digambarkan di Alquran. Dalam film, Nabi Muhammad digambarkan suka menipu dan melecehkan anak kecil.
Dari video yang beredar jelas terlihat bahwa budget untuk membuat film ini sangat rendah, Terbukti dari tata rias yang buruk serta pemakaian green screen yang tak tepat guna.
Sangat susah untuk menebak plot keseluruhan hanya dari trailernya saja, namun darinya terlihat penganiayaan umat kristiani di daerah Timur Tengah di abad ke-6.
Dari trailer tersebut juga bisa diketahui bahwa beberapa bagian dialognya sudah didubbing setelah syuting, terlebih dialog yang mengacu pada agama Islam.
2. Siapakah Sam Bacille?
Ada beberapa aspek produksi film yang sampai saat itu belumlah jelas, namun BusinnesInsider.com berhasil mengumpulkan beberapa fakta berikut:
Selasa (11/09), Associated Press berhasil mewawancarai penulis sekaligus sutradara film ini, Sam Bacile. Dalam wawancara tersebut ia mengatakan bahwa dirinya adalah seorang Yahudi Israel yang membuat film tersebut dengan sumbangan dana dari 100 penyumbang orang Yahudi.
Kabar tersebut disanggah oleh Jeffrey Goldberg dari harian The Atlantic. Goldberg mengatakan bahwa Bacile bukahlah orang Yahudi mau pun orang Israel. Bacile pun bukan nama sebenarnya.
Nakoula menyembunyikan nama tengahnya yang ada di SIM ketika ditemui AP (Perhatikan kemiripan pengucapan Basseley dan Bacile). Dari penemuan AP, Nakoula ternyata divonis bersalah dalam sebuah penipuan Bank. Beberapa waktu kemudian, pemerintah Amerika mengutarakan kepada AP bahwa Nakoula berada di balik pembuatan film ini.
3. Casting Palsu
Harian The Daily menemukan fakta bahwa proses casting film yang dilakukan tahun 2009 tak pernah menyebut tentang maksud dan tujuan dibuatnya film ini.
Delapan puluh peserta casting semuanya menyatakan bahwa mereka tak tahu menahu mengenai maksud dan tujuan film dibuat. Salah satu dari mereka, Cathy Lee Garcia, menyatakan bahwa semua elemen film yang berkaitan dengan anti-Semit didubbing selepas syuting.
4. Judul Aslinya
Mulanya film ini ini dibuat dengan judul DESERT WARRIORS. Hal ini diungkapkan oleh Jimmy Israel, seorang produser film yang ada kaitannya dengan film.
Naskah film DESERT WARRIOR tak menyebutkan konten SARA. Israel pun sempat mengendus ada yang aneh dari diri Bacile selama proses produksi
5. Biaya Filmnya Sangat Rendah
Biaya untuk pembuatan film ini hanya sebesar USD 100 ribu. Hal ini menjadikan film ini sebagai film kelas B yang sangat minim persiapan pembuatannya.
6. Flop di Pasaran
Pemutaran film yang hanya disebarkan secara terbatas ini tak mendatangkan laba.
The New York Times menemui Steve Klein, seorang aktivis anti Islam yang turut membidani produksi film ini. Ia menyatakan bahwa film ini hanya ditonton oleh orang yang sangat sedikit pada musim panas lalu.
Pernyataan tersebut senada seperti yang diungkapkan Bacile kepada AP. Sayang The New York Times tak sempat menyelidiki bioskop mana saja yang menayangkannya.
Banyak pihak mempertanyakan bahwa film ini sempat masuk gedung bioskop atau tidak.
7. Tiba-Tiba Sukses di YouTube
- Filmnya memang flop di pasaran namun beda halnya dengan peredaran di YouTube. Akun dengan nama "Sam Bacile" lah yang pertama kali mengunggah film tersebut Juli lalu.
Film ini baru menarik perhatian banyak pengguna YouTube saat dirilis versi bahasa Arabnya 4 September lalu. Video tersebut lalu disebarkan oleh komunitas Koptik di Amerika dan Pusat Penelitian Islam di London.
Tepatnya pada tanggal 9 September, dua hari sebelum protes besar di Kedutaan Libya dan Mesir, film ini ditayangkan secara luas di Mesir. Beritanya ditayangkan di harian Mesir dan videonya ditayangkan di salah satu stasiun televisi Mesir.
Jika dalam penjelasan di atas ada yang sobat kurang mengerti, silahkan tulis di kolom komentar. Semoga bermanfaat terima kasih.
0 komentar:
Post a Comment