Manusia adalah mahluk berbudaya, yang sejatinya memerlukan kekuatan maha dashyat, diluar dirinya sehingga berada dalam lingkaran Deisme, Animisme, Dinamisme, dan Paganisme. Berikut adalah salah satu ritual dan perayaan yang merupakan warisan leluhur manusia:
1. Suku Indian Algonquin, Kota Quebec, Kanada
Suku Indian Algonquin, yang berada di Quebec, Kanada, memiliki upacara yang telah dilangsungkan berabad-abad. Anak remaja laki-laki mereka diwajibkan melewati sebuah ritual sebelum ia dinyatakan sebagai lelaki dewasa, yang dikenal dengan ritualwysoccan. Mereka dibawa ketempat yang asing, diikat, dan diberikan sebuah ramuan halusinogen yang memiliki efek 100 kali lebih kuat dari LSD. Ritual ini dilakukan untuk menghapus ingatan masa kanak-kanak dari pemikiran mereka, sehingga bersikap lebih dewasa.
2. Selam Daratan SukuVanuatu, Pulau Vanuatu
Masyarakat yang hidup di kawasan Pulau Vanuatu, di blok kepulauan Pasifik ini memiliki sebuah upacara yang aneh dan ekstrim. Land Diving, selam daratan, caranya dengan memanjat susunan kayu berasal dari pepohonan yang menjulang tinggi. Kemudian lelaki yang hendak loncat itu, diikat dibagian mata kaki, dengan tali yang sama sekali tidak elastis. Risiko dari ritual ini adalah, tulang tubuh yang patah ataupun remuk akibat tertarik dan terjatuh. Usia minimal untuk melalukan selam daratan ini 7-8 tahun dan harus laki-laki.
3. Festa das Mocas Novas, Suku Tukana, Barat Laut hutan Amazon
Festa das mocas novas adalah sebuah upacara penyambutan bagi kaum perempuan remaja menuju dewasa, upacara ini dilakukan oleh suku Tukuna yang tinggal di pedalaman hutan barat laut Amazon. Hal ini ditandai dengan menstruasi yang dialami gadis remaja suku Tukana, festa das mocas novas dilakukan setelah empat hinga 12 minggu setelahnya. Gadis tersebut akan tinggal disebuah gubuk kecil ditempat yang asing, dan ditemani oleh keluarganya. Pada tahap inilah nuansa mistis terasa lebih kental, karena dipercaya Noo (iblis) akan menggoda dan membawanya ke alam gaib. Selanjutnya, di dalam gubuk gadis tersebut akan dicat tubuhnya dengan cat berasal dari buah sejenis delima. Baru hari ketiga setelahnya, ia meninggalkan gubuk, di pagi hari. Dikelilingi dan dilindungi oleh keluarganya, ia dipandu untuk keluar dari area gubuk tersebut. Akhir dari upaca ini adalah diserahkan oboh api oleh seorang dukun adat, untuk dilemparkan ke arah Noo. Bagian terakhir tersebut adalah simbol kekalahan iblis, dan gadis itu aman untuk memasuki fase dewasa.
4. Suku Satere-Mawe, hutan Amazon
Suku Amazon yang satu ini memiliki perayaan/upacara penyambutan cukup unik, yakni hanya dengan memasukan tangan kedalam gulungan daun tembakau yang telah dipasangi semut peluru. Rasa sakit sengatan semut tersebut mendekati 20 kali lipat yang diakibatkan oleh lebah. Selama hampir 10 menit lelaki muda itu harus menari dengan sengatan semut ditangannya. Sengatan semut tersebut sangatlah kuat, bahkan mekanisme pertahanan tubuh manusia pun tidak bisa menguranginya. Tubuh akan mengalami kejang, dan rasa sakit itu berakhir lebih dari 24 jam lamanya. Dipercaya oleh mereka inilah salah satu cara untuk membuktikan kelaki-lakian mereka.
5. Suku Sambia, Papua New Guinea
Suku yang tinggal di daerah Papua Nugini memiliki upacara penyambutan yang hampir sama dengan yang ada di Amazon, namun fase ritualnya berlanjut hingga dia menuju masa menjelang pernikahan. Di mulai pada usia tujuh tahun, ia akan dijauhkan dari lingkungan yang berbau perempuan, dan ia dibawa untuk untuk tinggal di sebuah hunian yang di dalamnya terdapat laki-laki dewasa hingga usianya mencapai 10 tahun. Mereka (lelaki dewasa) melubangi kulit hidungnya dan memasangkan tanduk/gigi babi hutan, untuk memisahkan identitas laki-laki dan perempuan. Dan masih banyak fase-fase upacaranya yang dapat mengertnyitkan dahi anda.(* sumber *)
0 komentar:
Post a Comment