Hal yang paling menakutkan dan ditakuti banyak orang di dunia adalah gigitan Ular beracun yang berbisa.
Untuk ular beracun di negeri ini terbilang sangat banyak dan mudah ditemui di lingkungan disekitar pemukimam penduduk. Macam macam ular berbisa di Indonesia, yang paling bahaya adalah ular tanah ( weling ) ular cobra ( ular sendok ). Racun ular atau bisa ular terdiri atas bahan kimia dan enzim yang kandungannya 90% terdiri dari protein.
Bisa atau Racun Pada Ular Berbisa dibagi dalam dua kelompok :
1. Neurotoksin :
Dapat melumpuhkan sistim saraf pusat, melumpuhkan jantung dan sarah pernafasan. Racun jenis ini dimiliki oleh ular Kobra, ular Mamba, ular Laut, Krait, Ular Karang.
2. Hemotoksin:
Dapat menyerang sistim sirkulasi darah dan sistim otot dan dapat menyebabkan kerusakan jaringan, gangrene, kelumpuhan permanen kemapuan bergerak otot. Racun jenis ini dihasilkan oleh keluarga ular Viperidae misalnya Rattle Snake, Coppe head, dan Cotton mouth.
Beberapa jenis ular memiliki Neurotoksin ataupun Hemotoksin.
Sampai saat ini dikenal sekitar 20 jenis enzim yang beracun. Umumnya ular berbisa memiliki 6 sampai 12 jenis enzim dalam bisa nya. Masing masing berfungsi khusus, misalnya untuk mencerna mangsa, sedangkan enzim yang lain untuk melumpuhkan mangsa.
Beberapa Jenis enzim yang dimiliki ular berbisa:
1. Cholinesterase :
Neurotoksin dan dapat melumpuhkan mangsa
2. Amino Acid Oxidase :
Berfungsi mencerna mangsa dan memicu peran enzim lainnya.
3. Hyaluronidase :
Berfungsi untuk mempermudah penyerapan enzim lain kejaringan korban.
4. Proteinase :
Berfungsi untuk mencerna, mengahancurkan jaringan tubuh korban.
5. Adenosin Triphospatase :
Diduga neurotoksin yang bekerja sentral dan menyebabkan korban mengalami syok dan melumpuhkan mangsa.
6. Phospodiesterase :
Bekerja dengan cara mengganggu fungsi jantung dan menurunkan tekanan darah dengan cepat.
Racun ular sangat berbahaya,memicu manusia untuk membuat penangkalnya. Penangkal racun ular yang disebut dengan antiracun atau antivenin dihasilkan dengan metode ‘Horse Serum (Serum Kuda)’.
Horse Serum :
Racun ular disuntikkan kedalam tubuh kuda, secara berlahan akan terbentuk anti bodi terhadap racun ular tersebut. Serum dipisahkan dari darah kuda.
Namun sepertiga penerima serum kuda mengalami reaksi alergi.Oleh karena itu perlu prosedur standard untuk menguji kepekaan serum sebelum diberikan kepada penderita gigitan ular.
Selain untuk memproduksi antivenin, bisa ular ternyata dapat digunakan untuk bidang kesehatan dan kedokteran lain, seperti :
1.Racun Ular Copperhead : Mengobati penderita kanker payudara
2. Racun Malayan Pit Viper: Dimanfaatka untuk mencegah pembekuan darah, mungkin bermanfaat untuk penderita sroke
3. Enzim racun Kobra: sedang diteliti untuk mencegar penyakit Parkinzon, Alzeimer, serta leukemia dan kanker.
4. Racun Ular Viper: Diduga dapat mengatasi osteoporosis dan memperkecil tumor tertentu
5. Beberapa jenis ekstrak bisa ular digunakan untuk antikoagulan, penyakit, mengobati penyakit jantung atau darah tinggi.
Tindakan darurat jika digigit Ular :
1. Cuci luka gigitan ular dengan air bersih atau dengan larutan kalium permanganat untuk menghilangkan atau menetralisir bisa ular.
2. Jangan dihisap luka gigitan ular dengan mulut walau untuk mengeluarkan racun tapi cukup mengikat area luka gigitan ular untuk menghambat penyebaran racun.
3. Bila mungkin anggota badan yang digigit didinginkan dengan es batu.
4. Usahakan jangan banyak bergerak jika digigit ular tetap tenang dan berpikir positif.
5. Jika kondisi jauh dari rumah sakit luka bekas gigitan ular diusahakan dengan mencari pohon pisang yang masih muda sekitar 6. meter potong sekitar 30 cm dari pangkal daun dan ujung potongan pohon pisang ditempelkan pada luka gigitan ular yang area nya telah diikat dengan tali atau bahan apapun untuk menghambat racun ular masuk dan mengalir melalui pembuluh darah.
7. Penderita secepatnya harus dibawa ke dokter atau rumah sakit yang terdekat untuk menerima perawatan selanjutnya.
8. Ada sebagian cara penduduk pedalaman meminum air jahe dan membalur luka gigitan ular dengan kunyit terus menerus sampai menunggu pertolongan dokter.
Demikianlah beberapa tips menghadapi situasi jika terkena gigitan ular berbisa yang mematikan. Jika ada pengalaman lain bolehlah dibagi disini untuk sesama.
Jika dalam penjelasan di atas ada yang sobat kurang mengerti, silahkan tulis di kolom komentar. Semoga bermanfaat terima kasih.
0 komentar:
Post a Comment