Home » » Burung yang Memiliki Keunikan dalam Mempertahankan Diri

Burung yang Memiliki Keunikan dalam Mempertahankan Diri


Memangsa dan dimangsa adalah yang biasa dalam sebuah ekosistem, hal itu terjadi agar terjadi sebuah keseimbangan, dan mencegah adanya sebuah dominisi. Beberapa binatang bahkan memiliki tampilan secara ekstrim dan fungsi perhanan mekanis untuk menghindari serangan ataupun menyerang binatang lainnya. Beberapa sistem pertahanan mereka bahkan terdengar dan terlihat unik, berikut adalah daftar burung yang mempertahankan diri dengan caranya yang unik.
1. Burung Fulmar
Sejenis burung laut, nama tersebut berasal dari kata ful-mar (Norwegia) yang berarti burung camar yang gagal. Burung ini dikenal dengan bau tubuhnya saja yang tidak enak, bahkan telurnya pun demikian. Hal tesebut mungkin akan membuat manusia menjauh dan tidak mengganggunya, namun tidak bagi burung pemangsa. Namun untuk menghindari burung pemangsa, maka ia berubah warnanya menjadi oranye cerah, sehingga membuat silau dan bahkan apabila diserang di atas permukaan laut, maka membuat burung pemangsa tersebut masuk kedalam air dan tenggelam. Hal lainnya, ia mengeluarkan cairan minyak berbau tidak sedap yang menyelimuti tubuhnya, tidak hanya itu saja minyak tersebut juga akan membuat bulu-bulu burung pemangsa menjadi lengket. Ia juga mampu menyemprotkan minyak pada musuhnya, khususnya saat fase anak-anak.

Burung Fulmar













2. Burung Hoopoes
Burung ini dapat ditemukan di Afrika, eropa, dan Asia, dan merupaka burung resmi Negara Israel. Mereka memliki kelenjar yang teletak di sekitar anus, yang dapat mengeluarkan bau yang tidak sedap. Dan mereka akan menggosokannya keseluruh tubuhnya, sehingga predator akan menyangkanya sebagai bangkai.  Selain berfungsi sebagai untuk menjauhkan diri dari pemangsa, cairan tersebut berguna juga untuk menghindari dari bakteri dan parasit yang dapat menimbulkan penyakit. Sementara untuk bayi hoopoes, ketika mereka diserang maka ia akan menyemprotkan kotoran ke arah pemangsa.

Burung Hoopoe











3. Burung Hoatzin
Burung ini dapat ditemukan di hutan tropis kawasan Amerika Selatan, dan dipercaya sebagai fosil hidup karena memiliki bentuk layaknya burung purba. Mereka membangun sarangnya di atas pohon yang berada di permukaan air, dan ketika anak Hoatzin diserang, ia kan menjatuhkan diri ke air untuk berenang ataupun menyelam. Seketika keadaan telah aman, maka ia akan naik kembali ke pohon menuju sarangnya. Saat mereka bayi hingga remaja, sebuah cakar akan tumbuh di kedua sayapnya, sehingga mereka dapat memanjat. Cakar itu akan hilang bersamaan dengan pertumbuhannya menjadi dewasa.

Burung Hoatzin











4. Burung Hooded Pitohouis
Burung ini dapat ditemukan di New guinea, cara mereka mempertahankan diri sangat sederhana namun mengagumkan, karena mereka memiliki bisa atau racun. Racun tersebut mereka peroleh dari konsumsi serangga-serangga yang mengandung neurotoxin alkaloid, disebut juga batratochoxin (ditemukan pula pada kulit katak panah Amerika Selatan). Racun inilah yang menyebabkan mereka tidak layak dikonsumsi, mulai dari bulu hingga dagingnya. Dan apabila tersentuh, maka bagian tubuh yang menyentuh akan mati rasa dan seperti tersengat/terbakar. Layak ular ataupun binatang lainnya, corak dan warna yang mereka miliki adalah sebuah peringatan, bahwa ia  memiliki racun.

Burung Hooded Pitohui













5. Burung Killdeer
Burung ini dapat ditemukan di Kanada, Amerika Serikat, dan Mexico. Mereka bersarang di tanah, hal inilah yang membuat mereka dan bayinya rentan terhadap serangan predator, kucing, rubah, anjing liar, dan lainnya.  Namun mereka mempunyai cara yang unik untuk menyelamatkan diri dan anak-anak mereka. Saat pemangsa mendatangi sarangnya maka ia akan berlari keluar menjauhi sarang, gunanya mengalihkan pemangsa. Selanjutnya ia akan berpura-pura menjadi seekor burung yang jatuh, seakan sayapnya patah. Perlahan ia akan bergeser mendekati pemangsa, setelah pemangsa teresebut mendekat saat bersamaan ana-anak mereka pun perlahan meninggalkan sarangnya. Ketika pemangsa itu semakin mendekat ke induk Killdeer, beberapa detik kemudian ia akan terbang secepat kilat dan menjauh. Saat pemangsa itu berpaling ke sarang, ia hanya akan mendapati rumah kosong tak berpenghuni.(*sumber*)

Burung Killdeer

Related Post:

Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2011. ILMU ALAM - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger