Jakarta, Menyalurkan bakat musik lewat kegiatan ekstra kurikuler (Ekskul) band tentu sangat keren bagi remaja, khususnya usia SMP. Sayangnya, mereka sering tercuci otaknya bahwa anak band nggak keren kalau nggak merokok.
Bu Suci, guru BK (Bimbingan dan Konseling) di sebuah SMP Negeri di Jakarta Barat mengakui anak band di sekolahnya sering butuh perhatian khusus. Ia tidak memungkiri, kegiatan ini sering menjadi ajang perkenalan antara anak sekolah dengan kebiasaan merokok.
"Memang tidak merokok di sekolah karena ada larangannya. Tapi mereka ngeband kan tidak cuma di sekolah, pas di studio misalnya, saat itulah banyak godaan untuk merokok," kata Bu Suci kepadadetikHealth usai seminar Hidup dalam Lingkungan Sehat dengan Tidak Merokok di Klub Kelapa Gading, Sabtu (23/6/2012).
Kebetulan 500 meter dari sekolah, ada sebuah studio musik yang sering dipakai oleh murid-muridnya. Menurut pengakuan Bu Suci, ia sering memergoki anak-anak didiknya menghisap rokok sambil nongkrong-nongkrong di studio tersebut dan biasanya akan langsung dimatikan kalau tahu dirinya akan lewat.
Bu Suci mengakui bahwa di sekolahnya, kebiasaan merokok para siswa bisa diidentifikasi dari kegiatan ekstra kurikuler yang dipilihnya. Kebanyakan yang memilih ekskul olahraga gaya hidupnya lebih sehat sehingga jarang merokok, sedangkan yang paling banyak mengenal rokok adalah ekskul band.
Sangat disayangkan tentunya kalau penyaluran bakat yang positif dengan bermain band harus mengorbankan kesehatan. Padahal anak-anak band itu bukan tidak tahu bahayanya merokok, hanya saja tuntutan pergaulan membuat banyak siswanya akhirnya tergodan untuk coba-coba dan akhirnya kecanduan.
"Siswa yang kepergok akan saya panggil esok harinya. Biasanya mereka lalu malah curhat, cerita kalau awalnya cuma karena diejek. Dikatain bencong, masak anak band nggak berani merokok. Padahal sebenarnya justru mereka yang merokok itu yang nggak keren," ungkap Bu Suci.
Kekhawatiran Bu Suci tidak berlebihan. Selain memiliki dampak kesehatan dalam jangka panjang seperti memicu kanker dan sakit jantung, rokok juga sering menjadi pintu gerbang perkenalan para remaja dengan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya).
Jika dalam penjelasan di atas ada yang sobat kurang mengerti, silahkan tulis di kolom komentar. Semoga bermanfaat terima kasih.
0 komentar:
Post a Comment