Jakarta, Hepatitis A memang penyakit yang mudah menular karena virus dapat ditularkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Tapi jangan khawatir, jika Anda sudah pernah terinfeksi hepatitis A maka tubuh akan menjadi kebal dan tak akan mengalami penyakit yang sama seumur hidup.
"Orang yang sudah pernah menderita hepatitis A akan mengembangkan kekebalan yang sifatnya seumur hidup, jadi tidak mungkin terjadi infeksi hepatitis A berulang. Hanya sekali seumur hidup," jelas DR Dr Rino A Gani, SpPD,K-GEH,FINASIM, Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) dalam acara temu media di Sekretariat PB PAPDI, Jakarta, Kamis (24/11/2011).
Hepatitis A sangat terkait dengan pola hidup bersih. Dalam banyak kasus, infeksi hepatitis A tidak pernah berkembang hingga separah hepatitis B atau C sehingga tidak akan menyebabkan kanker hati.
Hepatitis A adalah tipe hepatitis yang paling ringan dibandingkan hepatitis B dan C, serta termasuk self limiting disease atau penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya bila beristirahat dengan baik. Kasus-kasus ringan hepatitis A biasanya tidak memerlukan pengobatan dan kebanyakan orang yang terinfeksi sembuh sepenuhnya tanpa kerusakan hati permanen.
Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk hepatitis A, sebab infeksinya sendiri biasanya akan sembuh dalam 1-2 bulan. Namun untuk mengurangi dampak kerusakan pada hati sekaligus mempercepat proses penyembuhan, beberapa langkah penanganan berikut ini akan diberikan saat dirawat di rumah sakit.
1. Istirahat. Tujuannya untuk memberikan energi yang cukup bagi sistem kekebalan tubuh dalam memerangi infeksi.
2. Anti mual. Salah satu dampak dari infeksi hepatitis A adalah rasa mual, yang mengurangi nafsu makan. Dampak ini harus diatasi karena asupan nutrisi sangat penting dalam proses penyembuhan.
3. Istirahatkan hati. Fungsi hati adalah memetabolisme obat-obat yang sudah dipakai di dalam tubuh. Karena hati sedang mengalami sakit radang, maka obat-obatan yang tidak perlu serta alkohol dan sejenisnya harus dihindari selama sakit.
Pencegahan spesifik hepatitis A juga dapat dilakukan dengan pemberian vaksinasi. Namun lebih dari 80 persen penduduk Indonesia yang berusia di atas 15 tahun sudah pernah terinfeksi virus hepatitis A (HVA) meski tidak semuanya mengembangkan penyakit hepatitis A. Oleh karena itu, pada dasarnya vaksinasi tidak diperlukan lagi bila tubuh sudah pernah terinfeksi virus tersebut.
Bila Anda tetap ingin melakukan vaksinasi, maka perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu apakah sudah terinfeksi atau belum, karena akan sia-sia saja dan harganya juga cukup mahal.
"Karena lebih dari 80 persen, maka Kementerian Kesehatan tidak menganjurkan vaksinasi secara massal karena tidak efektif biaya. Tapi bila secara pribadi menginginkan vaksinasi, maka dicek dulu apakah sudah pernah terinfeksi atau belum. Kalau sudah ya nggak apa-apa sih, cuma kan rugi karena harga vaksinnya relatif mahal, Rp 120 ribu sekali vaksin dan butuh 3 kali," lanjut Dr Rino.
Jika dalam penjelasan di atas ada yang sobat kurang mengerti, silahkan tulis di kolom komentar. Semoga bermanfaat terima kasih.
0 komentar:
Post a Comment