Ilustrasi
AGAM - Dua orang pendaki Gunung Marapi yang berada di antara Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, dilaporkan hilang pada Jumat sore. Diduga, keduanya tersesat karena melewati jalur baru yang tidak lazim dilalui.
Mereka yakni Abdul Hafiz (19), warga Banto Darano Kecamatan Mandingan Koto Salayan, Kota Bukittinggi, dan Alfian (19), warga Tampunik Kecamatan Tilatang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Dua mahasiswa di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bukittinggi itu, mulai pendakian pada Selasa 29 Juni lalu, dengan menempuh jalur pendakian dari kawasan Lasi, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam.
Hilangnya mereka diketahui setelah orang tua Hafiz menerima pesan singkat yang dikirim anaknya pada Rabu malam sekira pukul 19.40 WIB. Dalam pesan singkatnya, Hafiz menerangkan bahwa dia berada di lokasi berlumut. Bahkan, dia meminta keluarga melakukan pencarian jika hingga Kamis pagi dia tidak lagi mengirim kabar.
Pesan singkat itu kemudian disampaikan oleh keluarga ke rekan satu organisasi Hafiz dan Alfian di Mapala STAIN Bukittinggi. "Hafiz kirim sms ke kakaknya, katanya mereka tersesat di daerah berlumut. Mereka bilang, "kalau kami tidak mengontak lagi sampai pagi tolong cari kami," urai orangtua Hafiz, Mahmud, Sabtu (23/6/2012).
Masyarakat Canduang bersama tim SAR gabungan dari mahasiswa, Polri dan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Agam, langsung melakukan pencarian sejak Jumat sore. Posko utama didirikan di Kantor Camat Canduang. Tim SAR menduga, dua pendaki itu masih berada di pinggang gunung.
Jika dalam penjelasan di atas ada yang sobat kurang mengerti, silahkan tulis di kolom komentar. Semoga bermanfaat terima kasih.
0 komentar:
Post a Comment