Batuk bukan perkara remeh, kalau sudan menyerang, batuk bisa membuat Anda tak bisa tidur. Obat batuk OTC (over the counter) atau yang dijual bebas tanpa resep dokter bisa diminum bila kondisinya tidak parah. Kalau batuk Anda bukan batuk biasa, segeralah hubungi dokter. Kemungkinan besar batuk Anda harus ditangani dengan obat jenis tertentu.
Memilih obat batuk itu gampang-gampang susah. Seorang teman sempat salah memilih obat batuk karena tidak memahami kandungan obat batuk yang dijual bebas. Batuknya tergolong kering, tetapi malah minum obat untuk batuk berdahak. Nggak klop! Lalu, apa saja bekal yang diperlukan supaya kita tidak salah memilih obat batuk?
- Tanyakan kepada dokter atau apotekerDokter (dokter umum maupun spesialis paru) atau apoteker (ahli farmasi) bisa menjadi gudang informasi atas aneka produk yang diperlukan. Mereka bisa dimintai pendapat tentang obat yang cocok dengan kondisi batuk yang sedang Anda alami.Menurut Dr. Ni Wayan Sudiarni, Sp.P, obat batuk yang dijual bebas sebenarnya cukup aman karena sudah melewati pemeriksaan dari badan POM. "Masyarakat boleh memilih obat batuk tersebut. Sejauh penyebab batuk bukan infeksi kuman, biasanya batuk dapat teratasi," kata spesialis paru dari RS Tarakan Jakarta ini.Bila dalam dua hari penggunaan obat batuk bebas tak kunjung meredakan batuk, baru diperlukan evaluasi dokter. Segera hubungi dokter atau petugas kesehatan guna mengetahui penyebab pasti dari batuk yang diderita.
- Bedakan jenis batuknyaMencari obat batuk bebas bisa dicermati dari batuk yang Anda alami. Rasakan saja apakah batuk itu tergolong kering atau berdahak. Dari suara yang ditimbulkan saat Anda batuk, biasanya sudah terdengar "jenis" batuknya.Pada batuk kering (tidak ada lendir), obat yang digunakan umumnya bertujuan menekan refleks batuk dengan memengaruhi saraf pusat di otak. Obat untuk batuk kering ini dapat memberi efek sedatif alias menenangkan. Ada jenis obat batuk yang dapat mengubah konsistensi atau produksi lendir. Obat batuk mukolitik akan "memecah" (mengencerkan) lendir, membuatnya jadi tidak lengket, dan mudah dikeluarkan.Obat batuk ekspektoran berguna dalam membantu mengangkat lendir ke atas, sehingga Anda lebih mudah batuk dan lendir dapat dikeluarkan. Beberapa. ahli berpendapat bahwa minum air putih menjadi cara paling efektif untuk mengeluarkan lendir.
- Untuk batuk dan pilekBila batuk yang diderita dibarengi pilek, Anda bisa mencari obat kombinasi untuk dua jenis simtom tersebut. Banyak sirop batuk dan pilek OTC mengandung bahan yang menekan batuk seperti dekstrometorfan plus ekspektoran, bahkan juga mengandung pereda nyeri.Kombinasi dari obat batuk dan pilek juga dapat mengandung antihistamin, dekongestan, dan pereda nyeri. Kombinasi obat-obat ini dapat memberikan efek pereda yang optimal, terutama jika Anda memiliki simtom pilek seperti nyeri badan, batuk, dan hidung tersumbat.
- Cermati obat untuk anakProf. DR. Cissy R.S. Prawira Kartasasmita, Sp.A(K), menyarankan orangtua agar membaca label, terutama kandungannya terlebih dulu bila akan memberikan obat batuk OTC kepada anak. Tidak dianjurkan memberikan jenis antitusif kepada anak. Jika mengandung antitusif, pilihlah yang generasi kedua karena lebih aman. Biasanya obat batuk OTC mengandung generasi pertama yang bisa membahayakan karena bekerjanya mengentalkan lendir.Badan Kesehatan Dunia, WHO, menganjurkan para orangtua agar memberi anaknya banyak minum air saat batuk. Juga dapat diberikan obat-obat tradisional seperti jeruk nipis dengan kecap atau bahan lain."Intinya, bila virus sebagai penyebab batuk, anak tidak perlu diberi obat khusus," ujar Prof. Cissy.Obat batuk OTC boleh diberikan asal sesuai kebutuhan anak. "Bila dalam dua hari tidak ada perbaikan, periksa ke petugas kesehatan. Mungkin saja anak memerlukan obat batuk jenis tertentu," katanya.Jangan sembarangan membeli dan memberikan obat batuk kepada anak. Memberikan obat batuk untuk orang dewasa kepada anak, meski dengan mengurangi takaran, adalah cara yang sangat tidak bijaksana. Menggunakan sisa obat dari dokter yang sebenarnya untuk kerabat (kakak atau adiknya) juga sebaiknya tidak dilakukan.
- Oleskan balsamMengoleskan balsam atau krim yang mengandung camphor dan mentol di daerah leher dan dada, dapat membantu meredakan batuk. Efek aromatik dari bahan-bahan tersebut membantu melegakan saluran pernapasan. Bahan tersebut juga tersedia untuk inhalasi panas. Mentol tersedia dalam permen dan tablet isap.
- Masih sangsiBegitu banyak obat batuk yang beredar di pasaran, masih menyisakan kesangsian pada para ahli. Apakah obat batuk benar-benar bekerja dengan baik? John E. Heffener, MD, pulmonologis dan mantan ketua American Thoracic Society, seperti dikutip WebMD mengatakan, "Kita ingin mempercayai obat ini akan bekerja karena kita sangat tidak nyaman ketika sakit. Namun, uji klinis tidak menunjukkan bahwa obat batuk lebih baik ketimbang plasebo."Mengapa obat-obat ini demikian populer? Karena, seperti dinyatakan Norman Edelman, MD, chief medical officer American Lung Association, orang menyukai penggunaan obat batuk. "Rasanya enak pergi ke apotek lalu mencari obat batuk di lorongnya, mengambilnya, dan mengatakan, 'Obat ini akan membantu'," ucap Edelman.Padahal, ditegaskan Heffner, kebanyakan batuk disebabkan oleh infeksi virus yang akan membaik dengan sendirinya dalam beberapa hari. Terlepas dari hasil penelitian tersebut, alangkah bijaksana bila Anda tetap berkonsultasi ke petugas kesehatan atau dokter saat ingin membeli obat batuk OTC. Kalaupun batuk tak kunjung reda, segera tanamkan dalam benak Anda bahwa batuk yang diaiami sudah termasuk serius, sehingga perlu evaluasi dan penanganan dokter.
Jika dalam penjelasan di atas ada yang sobat kurang mengerti, silahkan tulis di kolom komentar. Semoga bermanfaat terima kasih.
0 komentar:
Post a Comment